Tragis, Ibu Rumah Tangga di Pangkalpinang Gantung Diri Karena Masalah Keluarga
Pangkalpinang, wb - Seorang ibu rumah tangga (IRT), Jum (25), ditemukan tewas di kontrakannya di Jalan Rambutan III Kelurahan Keramat Kecamatan Rangkui Kota Pangkalpinang, Jumat (7/5/2021) pukul 00.30 WIB.
Baca Juga: Dua Pemotor di Magetan Meninggal Setelah Adu Banteng dengan Mobil Kijang
Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena ada permasalahan keluarga.
Korban ditemukan pertama kali oleh ibunya, Romani (52 ), bersama suadara korban sudah tergantung di dapur kontrakan.
Baca Juga: Prioritas Destinasi Wisata Danau Toba, Kapolda Sumut Tertibkan Keramba Jaring Apung
Menurut Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra, berdasarkan olah tempat kejadian perkara, sebelumnya sekitar pukul 22.00 WIB, korban sempat menghubungi Rusiati (40) yang masih merupakan keluarganya melalui video call whattsap.
Dalam komunikasi itu, korban menyuruh Rusiati menghubungi ibu kandungnya untuk mengambil anaknya di kontrakan yang ia tinggali dan mengatakan bahwa korban sudah bosan hidup. Bahkan, kata AKP Adi Putra, korban juga sempat memperlihatkan kabel atau tali yang akan digunakan korban untuk melakukan bunuh diri.
Setelah menyampaikan maksud dan tujuannya, lanjut AKP Adi Putra, korban pun mematikan teleponnya dengan Rusiati.
“Nah, setelah mendapat video call via whattasap dari korban, Rusiati langsung menghubungi orang tua korban Ibu Romani untuk mengecek keadaan korban yang berada di rumah kontrakannya. Kemudian orang tua kandung korban beserta tiga keluarga korban berangkat dari Desa Air Durin menuju ke kontrakan korban,” ungkap AKP Adi Putra.
Lanjut AKP Adi Putra, sekira pukul 22.30 WIB, ibu kandung korban dan keluarga tiba di kontrakan dan melihat rumah kontrakan korban dalam keadaan terkunci serta menggedor pintu tidak ada jawaban dari korban.
Kemudian keluarga korban memanggil Sadiqin, warga setempat, untuk membantu menjebol dan membuka rumah kontrakan korban melalui jendela menggunakan parang dan mendapati korban sudah gantung diri di dapur rumah kontrakan menggunakan seutas tali kabel listrik berwarna putih.
Melihat korban yang sudah dalam kondisi meninggal dunia, tambah AKP Adi Putra, Sadiqin langsumg meminta pertolongan dengan menghubungi RT setempat.
“Selanjutnya Pendi, selaku ketua RT 03 mendapat informasi dari Sadiqin langsung menghubungi Bhabinkamtibmas Kelurahan Keramat dan Lurah Keramat untuk menginformasikan perihal kejadian tersebut,” bebernya.
Lebih lanjut diterangkan AKP Adi Putra, pada saat kejadian, suami sirih korban, Jaka sedang berada dirumah kerabat korban yang berada di Desa Kace dikarenakan ingin menenangkan diri terkait permasalahan keluarga.
Sebelumnya, kata AKP Adi Putra, korban sempat menghubungi Jaka melalui percakapan via whattsap untuk segera pulang kerumah kontrakan, akan tetapi suaminya tidak menghiraukan dan mematikan handpone miliknya dikarenakan tidak ingin membahas permasalahan rumah tangga yang dialaminya.
“Suami siri korban ini mengetahui kejadian tersebut setelah ditelpon oleh Sadiqin. Mengetahui istrinya sudah meninggal dunia, baru dia pulang ke kontrakan,” terang AKP Adi Putra.
Dikatakan AKP Adi Putra, Unit Identifikasi Satreskrim Polres Pangkalpinang tiba di lokasi pukul 00.40 WIB. Namun saat ingin melakukan olah TKP, ibu korban beserta keluarga menolaknya dengan alasan sudah merelakan kematian korban dan bersedia membuat surat penolakan olah TKP dan otopsi dari keluarga yang diwakilkan oleh kakak kandung korban.
“Selanjutnya jenazah korban langsung dibawa ke kampung halamannya di Desa Air Durin Kabupaten Bangka Induk untuk dikebumikan,” pukas AKP Adi Putra.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di seberang RS Unair Surabaya, Doa Korban Meninggal
(ART)