Tri Rismaharini Klarifikasi Video Viral Bupati Alor NTT, Bukan PKH Melainkan Bansos
banner 300x250

NTT-Menteri Sosial Tri Rismaharini mengklarifikasi video viral Bupati Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Amon Djobo yang marah kepada stafnya terkait penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) yang diduga diserahkan ke DPRD kabupaten Alor, yang nota benenya adalah bantuan bencana bukan PKH.

Risma mengatakan bantuan ke Kabupaten Alor merupakan bantuan bencana alam yang melibatkan sejumlah pihak termasuk DPRD, bukan PKH.

“Saat itu Ketua DPRD kabupaten Alor menyampaikan kami butuh bantuan, tapi tidak bisa masuk kerena akses pelayaran di tutup oleh sabandar. Ketua DPRD Alor menawarkan, 'Bu, itu ada paket dari Dolog yang ibu bisa ganti',” kata Risma.


Risma menyatakan berkat dorongan agar bantuan cepat tersalur, ia terhubung dengan Ketua DPRD Kabupaten Alor Enny Anggrek yang menawarkan pertolongan agar bantuan untuk korban bencana bisa cepat diterima masyarakat Alor.

Ketika bencana melanda, ia mengalami kesulitan menyalurkan bantuan karena cuaca dan koneksi jaringan internet yang belum stabil. Namun Kementerian Sosial memastikan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Alor, yang terdampak bencana alam beberapa waktu yang silam, terealisasi.

Risma memastikan bahwa, petugas yang terdapat dalam video viral bupati Alor tersebut adalah pegawai Kementrian Sosial (Kemensos) yang sedang menjalankan tugasnya.

Terkait dengan video viral tersebut, pihaknya sudah mengklarifikasi dan memastikan, bahwa kedua pegawai Kemensos tersebut bekerja dengan baik dan seusai dengan tugas dan fungsinya di Kabupaten Alor NTT.

Mensos mengajak semua pihak untuk meningkatkan kerja sama, baik komunikasi, koordinasi, terkhususnya dalam situasi negara yang tengah bekerja untuk melayani masyarakat terdampak bencana.

Selain itu petugas Kementerian Sosial Kabupaten Alor Mokhamad Alfian mengatakan keberadaannya di Kabupaten Alor NTT untuk memastikan kebutuhan dasar para korban bencana alam terpenuhi.
Beliau menyatakan, tidak terpengaruh dengan berbagai kondisi yang kurang menyenangkan. “Tugas kami adalah memastikan bahwa bantuan bisa sampai ke warga. Dalam hal ini kami menyalurkan santunan kematian untuk korban bencana alam,” kata Alfian.

Dia sedang menjalankan tugas resmi pada tanggal (07/04/2021) untuk menyelesaikan santunan kematian korban meninggal di kabupaten Alor, sampai pada tanggal (13/04/2021).

Paska kejadiaan mereka melakukan kunjungan kembali sebanyak dua kali ke Kabupaten Alor.

(Baca Juga: Mensos RI Kunjungi Korban Banjir Jombang, Beri Bantuan Selimut, Kasur dan Makanan)

“Kami bekerja dengan fokus melayani dan meringankan beban masyarakat Alor, yang terdampak bencana alam. Kami tidak terpengaruh dengan berbagai kodisi yang tidak menyenangkan,” ungkapnya.

lebih jauh ia mengatakan "Kami sangat menyadari bahwa tugas kemanusiaan tidak dapat ditinggalkan dan tetap harus dilaksanakan walaupun berbagai isu dinamika di lapangan yang menimpa,” tuturnya.

(Maksimus Lewogete)

banner 300x250

Berita Terkait

banner 300x250
banner 300x250
banner 300x250