CISA, AHY Nangkring di Posisi Kedua, Prabowo Merosot
JAKARTA - Hasil rilis survey Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) menempatkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) nangkring di posisi ke dua.
Survei CISA dimulai 27-31 Agustus 2021 dengan sasaran 1.200 responden di 34 provinsi secara proporsional, melalui penarikan sampel dengan menggunakan metode Simple Random Sampling.
Direktur Eksekutif CISA, Herry Mendrofa mengatakan, survei untuk mengukur tren politik terkini terkait elektabilitas tokoh maupun parpol menuju Pemilu tahun 2024 terproyeksikan Jika Pilpres dan Pileg dilakukan hari ini.
Iya menyebut, elektabilitas AHY yang berada di posisi kedua, kian menunjukkan kenaikan konsistensi dengan 16,83 persen, menggeser posisi Gubernur Anies Baswedan yang sebelumnya Maret 2021 di posisi ke 2.
Anies saat ini disebut harus puas di posisi ketiga dengan meraup 16,75 persen. “Terdapat 16,92 persen responden memilih Ganjar Pranowo yang membuatnya unggul dari semua kandidat,"kata Herry
Sementara Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto elektabilitas nya justru menunjukkan peningkatan signifikan pula. Beda halnya dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, hasil survey suara Ketua Umum Gerindra tersebut mengalami penurunan, dari survey sebelum nya bulan Mei 2021 sebesar 10,08 persen.
"Airlangga Hartarto justru menunjukkan peningkatan signifikan dan meraih 7,58 persen," ujarnya
Selanjutnya disusul Gubernur Jabar Ridwan Kamil 5,92 persen, Sandiaga Uno 5,08 persen, Muhaimin Iskandar 5 persen, dan Puan Maharani 3,67 persen.
"Serta yang tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 12,17 persen,” terang Herry.
Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga saat ini masih terus mendominasi peta elektoral parpol di Indonesia. Survey menunjukkan, kenaikan elektabilitas PDIP sejak survei sebelumnya mendapatkan 24,58 persen.
Hasil survei review termin ketiga berkala pada Agustus 2021 itu, juga mencatatkan konsistensi Partai Demokrat naik posisi ke peringkat dua, dan meraih 18,75 persen.
Adapun Golkar juga menguatkan kembali di posisi ketiga dengan mencacat 14,25 persen.
"Serta Partai Kebangkitan Bangsa yang mendapatkan 10,67 persen,” jelas Herry.
(roy)