Covid 19 di Surabaya Meningkat, Pemkot Tak Akan Tutup Pusat Keramaian

Foto: Dedi Rahman Siolimbona

banner 300x250

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya memutuskan tidak menutup pusat-pusat keramaian, meskipun angka Covid-19 di Surabaya terus meningkat, Pemkot memilih untuk mencari solusi lain dalam menangani pandemi yang masih berlanjut

Sebelumnya di awal November lalu, kasus aktif Covid-19 di Surabaya mengalami peningkatan. Dari catatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pada Senin (1/11), hanya terdapat 5 kasus aktif di Surabaya. Jumat (12/11), terdapat 13 kasus aktif.

Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita mengungkapkan peningkatan kasus Covid-19 itu karena ada perjalanan dari luar daerah ke Surabaya. 

Namun Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan langkah lain dalam mengantisipasi meningkatnya kasus Covid - 19 di Surabaya. 

Menurut Irvan terdapat beberapa poin yang bisa diterapkan. Pertama adalah konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan 3T (testing, tracing, dan treatment).

”Melakukan penerapan blocking area secara konsisten dan terintegrasi bersama Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo,” jelas Irvan, Jumat (12/11/2021).

Pemkot juga akan memperbanyak lokasi swab test masal. Terutama di wilayah yang terdapat pasien terkonfirmasi Covid-19. 

”Lalu penegakan protokol kesehatan berbasis yustisi yang dilaksanakan di jalan-jalan protokol,” tambah Irvan.

Berikutnya melakukan monitoring penerapan protokol kesehatan di tempat kegiatan usaha di wilayah kecamatan dan kelurahan masing-masing. 

"Termasuk mengecek penerapan QR Code PeduliLindungi," ungkapnya

Pemkot juga akan meningkatan capaian vaksinasi dosis 2 (dua) terutama bagi masyarakat yang sudah melaksanakan vaksinasi dosis 1 (satu). 

”Terakhir, kami akan memaksimalkan peran satgas kampung tangguh Wani Jogo Suroboyo,” pungkas Irvan. (lin) 

 

banner 300x250

Berita Terkait

banner 300x250
banner 300x250
banner 300x250