Xi Jinping Akan Pimpin Langsung KTT 30 Tahun China dan Asean
SURABAYA - Presiden Xi akan memimpin konferensi tingkat tinggi (KTT) memperingati 30 tahun kemitraan dialog China dengan ASEAN. KTT akan digelar pada Senin (22/11/2021).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan para pemimpin China dan ASEAN akan memanfaatkan momentum 30 tahun hubungan ini untuk meningkatkan kerja sama.
"Presiden Xi dan para pemimpin negara-negara ASEAN akan bersama-sama mencermati pencapaian hubungan China-ASEAN selama 30 tahun terakhir," kata Zhao, Sabtu (20/11/2021).
Menurut Zhao, ASEAN merupakan tetangga dekat sekaligus mitra kerja sama penting bagi China. Sejak 1991, China dan ASEAN saling menjadi mitra dagang terbesar, mitra kerja sama yang sangat dinamis, serta mitra strategis sangat substansial.
"Faktanya, kedua belah pihak telah memutuskan untuk menggelar KTT khusus memperingati 30 tahun pembentukan mitra wicara. Ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan tersebut," ujar Zhao.
Dia menambahkan, pada KTT nanti Xi akan memaparkan cetak biru peningkatan dan pemetaan arah hubungan ke depan.
Baca Juga: Karena Arus Pendek, Satu Unit Yaris di Pati Hangus Terbakar
"China berharap dapat bekerja sama dengan negara-negara ASEAN demi meningkatkan hubungan bilateral, membangun komunitas China-ASEAN yang lebih dekat, dan mendorong terciptanya perdamaian dan kemakmuran regional," ujarnya.
KTT ini digelar di tengah krisis Myanmar. Pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing tak diundang dalam KTT ASEAN yang digelar akhir bulan lalu.
Penyebabnya, para pemimpin Myanmar dianggap tak kooperatif menyelesaikan krisis, termasuk tak menyepakati lima poin kesepakatan dalam pertemuan darurat di Jakarta April lalu guna mengakhiri krisis politik dan kemanusiaan.
Dilansir dari Reuters, China dilaporkan melobi negara-negara ASEAN agar mengizinkan pemimpin junta Myanmar ikut serta dalam KTT China-ASEAN, namun beberapa negara Asia Tenggara keberatan dengan keikutsertaan Myanmar.
"Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Brunei sepakat mempertahankan posisi yang sama sebagaimana KTT ASEAN," kata seorang sumber pemerintah di asean yang meminta namanya tak dipublikasikan.
Sementara itu Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah menegaskan masih menerima tokoh non-politik Myanmar, mengacu pada keputusan para pemimpin ASEAN sebelum KTT pada Oktober lalu.
“Indonesia konsisten pada posisinya tentang siapa yang harus mewakili Myanmar dalam KTT mendatang,” kata Faizasyah.
Myanmar menjadi sorotan dunia internasional, terutama ASEAN, setelah kudeta menggunlingkan Aung San Suu Kyi pada 1 Februari yang memicu kerusuhan berdarah, menewaskan lebih dari 1.000 warga sipil. (lin)