Baguna DPC PDI Perjuangan Ponorogo Salurkan Bantuan Korban Longsor
PONOROGO - Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Gedangan, Kecamatan Ngrayun beberapa waktu lalu, mendapatkan perhatian dari Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPC PDI Perjuangan Ponorogo. Mereka terjun langsung ke lapangan untuk membantu korban tanah longsor.
Wakabid Kehormatan Partai DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ponorogo, Agus Widodo, menyampaikan, bahwa bantuan dari pihaknya disalurkan di sejumlah titik di Kecamatan Ngrayun, Senin (22/11/2021).
“Ada sejumlah titik longsor yang menimpa rumah korban. Dan kami datang ke sini untuk memberikan bantuan agar korban sedikit teringankan bebannya,” kata Agus Widodo di saat penyaluran bantuan.
Sebanyak tiga tempat menjadi titik penyaluran bantuan untuk korban tanah longsor. Yakni bantuan untuk keluarga Jemari di Dusun Konto, Desa Baosan Kidul, untuk keluarga Boniran di Dusun Gandusari, Desa Gedangan, dan untuk keluarga Tukijo di Dusun Krajan, Desa Gedangan.
Baguna Ponorog memberikan bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako) yang dirasa penting dan perlu bagi korban tanah longsor. Menurut Agus, derita para korban juga derita banteng Ponorogo, yang mana pihaknya harus ada di sisi mereka saat mereka sedang kesusahan.
“Derita mereka juga derita kami. Dan wajib bagi kami, kader PDI Perjuangan, untuk selalu berada di sisi mereka yang sedang mengalami kesusahan,” ujar mantan ketua DPRD Kabupaten Ponorogo ini.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ponorogo, Bambang Juwono, mengaku jika DPC memang langsung tanggap setelah mendengar adanya bencana tanah longsor di Ngrayun.
“Itu sebabnya, saya langsung perintahkan kader dan pengurus yang ada di Ngrayun untuk segera merapat ke korban untuk menyalurkan bantuan,” ucap Logos, sapaan akrabnya.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut juga mengungkapkan, sesuai dengan arahan dari DPP-lah, tingkat daerah harus tanggap darurat di masa rawan bencana seperti sekarang ini. Salah satunya untuk segera memberikan bantuan, jika di daerahnya terjadi bencana alam.
“Kita kan memiliki Baguna. Merekalah yang gerak cepat, jika sewaktu ada bencana seperti tanah longsor di Ngrayun seperti sekarang ini,” tandasnya. (jrs/set)