Reuni Aksi 212 di Surabaya, Ini Tanggapan Ketua Fraksi PSI DPRD
SURABAYA - Wacana aksi reuni 212 yang akan digelar awal Desember mendatang mendapatkan penolakan di Jawa Timur. Sejumlah banner penolakan gerakan reuni 212 itu pun mulai terpampang di beberapa titik jalan di Surabaya.
Menanggapi hal itu Ketua Fraksi PSI Tjutjuk Supariono, Senin (29/11), kepada wartawan mengatakan, sejak awal berdiri PSI sudah menolak gerakan 212.
"kalau kita sih sidah jelas, dari awal sudah tidak mendukung gerakan itu.” ungkapnya.
Menurutnya respon warga Surabaya yang menolak aksi reuni 212 itu adalah hal yang wajar, mengingat Surabaya adalah kota pahlawan dan masyarakatnya sangat plural,
"Masyara6kat surabaya itu dikenal plural dan teposliro," kata Tjutjuk.
Namun Tjutjuk menjelaskan bahwa untuk saat ini meskipun secara konstitusi PSI menulak aksi tersebut, itu adalah hak setiap individu yang harus dihormati.
"Jadi silahkan saja kalau mau aksi, tapi penolakan warga Surabaya itu juga hak individu yang harus dihormati juga, bukan cuma hak orang-orang yang ingin demo yang harus dihormati" ujarnya.
Ditanya soal gerakan itu adalah gerakan politik yang arahnya menuju 2024, Tjutjuk menanggapinya dengan ringan, ia mengatakan kalau isu yang dibawa itu selalu isu klasik yang sudah bisa kita tebak, jadi tak perlu ada kehawatiran.
"Itu nanti yang dibawa pasti isu lama, istilah orang jualan, sudah tidak laku lah kalau jual yang begituan," seloroh Tjutjuk sembari tertawa.
Ditanya kekawatiran bentrok antara masa aksi dengan kelompok yang kotra, menurutnya pihak kepolisian mempersiapkan antisipasi terkait reuni aksi demonstrasi itu.
“Kami masih percaya dan yakin dengan pihak kepolisian beserta jajarannya, intelijen mereka juga jalan,” ungkap dia.
Tcutcuk menambahkan jika memang nanti terjadi demo karena itu adalah hak individu, pihaknya berharap aksi bisa berjalan dengan tertip, terlebih ini masa pandemi Covid - 19.
“Ya ini kan lagi pandemi, kalau memang harus demo ya saya berharap bisa berjalan dengan tertib dan damai," pungkasnya. (diy)