Terkait Masalah di Semenanjung Korea, AS Mulai Melunak
SURABAYA - Kepala pertahanan Amerika Serikat dan Korea Selatan, Kamis (2/12/2021), mengatakan bahwa mereka akan meninjau dan memperbarui cara untuk mencegah Korea Utara, bahkan ketika mereka menekankan peran regional yang berkembang untuk Seoul.
Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin setelah pembicaraan dengan mitranya di Korea Selatan, Suh Wook, menurutnya perkembangan rudal dan senjata Korea Utara semakin mengganggu stabilitas keamanan regional. Menurut Lloyd Austin selain membahas perkembangan di semenanjung Korea, kedua belah pihak juga membahas masalah di luar Korea, yakni bagaimana pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
"Ini adalah masalah sensitif bagi Korea Selatan, yang telah mencoba untuk menyeimbangkan hubungan ekonominya dengan China, sementara Washington dan sekutu mendorong untuk melawan kekuatan Beijing yang semakin besar," Lloyd Austin.
Pernyataan itu datang pada hari yang sama ketika penasihat keamanan nasional Korea Selatan melakukan perjalanan ke China untuk bertemu dengan diplomat tinggi China, yang pada hari yang sama juga dikikuti pernyataan mantan perdana menteri Jepang, Shinzo Abe, yang menunjukkan bahwa invasi China ke Taiwan akan menjadi bahaya bagi Jepang, Rabu (1/12/2021)
Austin dan komandan militer senior AS berada di Seoul untuk pembicaraan militer tahunan pertama dengan pejabat Korea Selatan sejak Biden menjabat pada Januari, dan yang terakhir sebelum Moon meninggalkan kantor pada Mei lalu.
Sementara itu Korea Utara terus menolak permohonan AS untuk diplomasi sejak Biden mengambil alih kekuasaan AS dari Donald Trump, yang mengadakan tiga pertemuan puncak dengan Kim Jong Un.
Amerika Serikat meminta Korea Utara untuk terlibat dalam dialog, kata Austin dalam konferensi pers, dengan mengatakan bahwa diplomasi adalah pendekatan terbaik untuk dilakukan dengan Korea Utara, yang didukung oleh pencegah yang kredibel.
Minggu ini Pentagon merilis tinjauan postur global yang menyerukan kerja sama tambahan dengan sekutu dan mitra untuk mencegah potensi agresi militer China dan ancaman dari Korea Utara, termasuk keputusan yang diumumkan sebelumnya untuk secara permanen menempatkan skuadron helikopter serang dan markas divisi artileri di Selatan Korea.
Amerika Serikat menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan sebagai warisan Perang Korea di era 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata tetapi bukan perjanjian damai.
Dalam pertemuan dengan Austin pada Kamis malam, Moon meminta Amerika Serikat mendukung upaya Korea selatan untuk terjadinya sebuah deklarasi mengakhiri perang, yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan dengan Korea Utara dan memulai pembicaraan. (diy)