Ratusan Monyet di Wisata Hutan Kera Nepa Sampang Kelaparan, Ada Apa?
ARTIK.ID - Ratusan monyet yang ada di wisata hutan kera Nepa mengalami kelaparan, tepatnya di Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu (26/12/2021)
Dalam pantauan, ratusan monyet di hutan kera Nepa berkerumun mengharap secuil makanan, bahkan karena lapar beberapa monyet merampas makanan ringan yang dibawa oleh pengunjung wisata hutan kera Nepa.
Menurut keterangan salah satu juru kunci hutan kera Nepa, mengatakan bahwasanya monyet yang ada di hutan kera nepa memang kekurangan makanan, menurutnya jatah selama satu bulan tidak cukup, karena hanya dua sak makanan.
"Bahkan pernah selama 4 bulan tidak dikirim makanan untuk monyet di hutan kera Nepa oleh dinas terkait, kami khawatir kalau tetap seperti ini monyet-monyet di hutan kera Nepa menjadi ganas dan menyerang pengunjung, serta mengganggu pemukiman warga di Desa Batioh dan Desa Nepa," ungkapnya.
Dia berharap, agar lebih diperhatikan lagi monyet-monyet yang ada di hutan kera Nepa.
"Karena ini adalah destinasi wisata unggulan Kabupaten Sampang," harapnya.
Sementara itu Kepala Disporabudpar Sampang H Marnilam menjelaskan, kurangnya makanan dihutan kera Nepa akibat adanya refocussing anggaran di era pandemi COVID 19.
"Wisata hutan kera Nepa itu banyak pengunjungnya. Namun, pengelola (Pemdes Batioh) tidak mau setor PAD (Pendapatan Asli Daerah) ke Kabupaten Sampang," jelasnya.
Namun hal itu dibantah oleh mantan Kepala Desa Batioh Suud Ali, S.H, ia mengatakan bahwa selama tahun 2017, 2018, 2019, 2020 Pemdes Batioh selaku pengelola wisata hutan kera Nepa selalu konsisten setor PAD (Pendapatan Asli Daerah), bahkan tahun 2020 saya pribadi menambah dana setoran sesuai dengan kontrak dengan pihak kabupaten, karena pendapatan tidak memadai akibat pandemi COVID 19.
"Tahun 2021 memang kami selaku pengelola belum setor PAD. Karena, pengunjung di hutan kera Nepa berkurang hingga 90% akibat pandemi COVID-19 dan juga PPKM darurat. Apa yang mau kami setorkan," ujarnya.
Pihaknya juga menambahkan, selama tahun 2021 komunikasi antara Disporabudpar dengan pengelola tidak ada.
"Selama ini kami tidak diingatkan untuk menyetor PAD, jadi sekali lagi saya sampaikan, bahwa dari dulu kami konsisten menyetor PAD. Hanya saja tahun 2021 ada sedikit kendala," pungkasnya. (KA)