Wakil Wali Kota Madiun Didapuk Ketua DPC HKTI, Ini Langkah Pertamanya
MADIUN | ARTIK.ID - Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya Ayu Miko Saputri resmi terpilih menjadi Ketua DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Madiun periode 2021-2026, dalam Pra Muscab dan Muscab HKTI yang digelar di Ngrowo Bening, Kota Madiun Jumat (7/1/2022).
Muscab HKTI Kota Madiun juga dihadiri Bupati Ngawi Onny Anwar Harsono selaku Ketua HKTI Jawa Timur.
Usai terpilih, Inda Raya menerima bendera pataka dari Ketua Tim Akselerasi Syaiful Azhari serta menandatangani pakta integritas. Saat menyerahkan pataka, Syaiful minta Inda Raya Ayu mengibarkan Panji HKTI ke seluruh pelosok Kota Madiun serta mewujudkan kesejahteraan para petani.
Pada kesempatan itu Inda Raya mengatakan, luas lahan pertanian kota Madiun dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan.
Berdasarkan Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, luas lahan produktif di Kota Madiun pada 2016 mencapai 926 hektare. Jumlah itu pada 2017 turun menjadi 923 hektare, dan sampai akhir tahun 2018 menjadi 901.
Untuk menekan alih fungsi lahan, bebernya, Pemkot Madiun sudah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Madiun tahun 2010 hingga 2030.
Dalam perda tersebut terdapat lahan pertanian berkelanjutan yang dilarang untuk dialihfungsikan, yakni seluas 444 hektare hingga tahun 2030.
Menyiasati sempitnya lahan tersebut, wakil wali kota yang juga kader Banteng ini akan terus mendorong revitalisasi. ”Salah satunya penggunaan beras organik, harga terjangkau dengan kualitas yang baik,” kata Inda Raya.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, HKTI ke depan akan lebih concern membantu permodalan para petani lewat Koperasi.
“Bagaimana caranya memanfaatkan hama menjadi pupuk . Termasuk pemanfaatan kotoran kambing untuk mendorong petani dan peternak milenial di Kota Madiun,” jelasnya.
Dia menambahkan, HKTI juga bakal menggandeng koperasi untuk ikut memasarkan hasil pertanian Kota Madiun.
”Kita ingin mengembangkan penanaman kacang tanah dan jagung. Sebab Kota Madiun terkenal dengan sambal pecel. Maka potensi pasar produksi pertanian akan terus upaya untuk di tingkatkan dengan skema urban farming,” pungkasnya. (ant/pr/ara)