Banjir di Solok, Rendam 60 Rumah dan Mengganggu Jaringan Telekomunikasi
JAKARTA | ARTIK.ID - Wilayah Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, pada Selasa (10/02/20222), dilanda banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan sedikitnya 60 rumah terdendam akibat kejadian ini. Selain itu, 1 unit jembatan terputus dan 5 hektar lahan pertanian juga ikut terendam.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. di laman resmi BNPB, Kamis (3/2/2022) mengatakan, Banjira terjadi pukul 18.30 WIB.
"Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras mengguyur serta meluapnya Sungai Batang Suliti dan menyebabkan dua Kecamatan terdampak. Adapun wilayah terdampak yakni Nagari Pakan Rabaa Timur dan Nagari Batang Lolo Persiapan yang terletak di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, serta Nagari Pasar Muara Labuh di Kecamatan Sungai Pagu. Tercatat sebanyak 90 KK di wilayah tersebut terdampak," kata Abdul Muhari
Menurut Abdul Muhari, Dari hasil kaji cepat di lapangan, banjir tersebut tidak berdampak pada sektor pendidikan dan ekonomi.
"Namun, untuk jaringan komunikasi sempat terganggu di lokasi kejadian. Tim BPBD Kabupaten Solok Selatan bersama tim gabungan segera menyambangi lokasi dan melakukan evakuasi. Pemenuhan kebutuhan logistik juga diupayakan untuk memenuhi kebutuhan dasar para warga terdampak," ujar Abdul Muhari
Sementara itu informasi BMKG menunjukkan peta prakiraan daerah potensi banjir Dasarian I Februari 2022, wilayah Kabupaten Solok Selatan antara lain Kecamatan Kotoparikgadangdiateh, Kecamatan Pauh Duo, Kecamatan Sangir, Kecamatan Sangirbalaijinggo, Kecamatan Sangirbatanghari, dan Sungaipagu tergolong kategori rendah. Meski demikian, BNPB menghimbau para warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya bencana hidrometeorologi.
Untuk itu Abdul Muhari mengimbau, Pembersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) hendaknya dilakukan secara periodik dengan cara bergotong royong oleh warga sekitar untuk meminimalisir terjadinya penyumbatan.
"Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa saluran air siap menampung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi," pungkas Abdul Muhari
(ara)