Tangkuban Perahu Muntahkan Solfatara, Wisaatawan Dievakuasi Jauhi Kawah
JAKARTA | ARTIK.ID - Kondisi terkini Gunung Tangkuban Perahu dipantau dari cctv, Sabtu (12/02/2022), pukul 18.45 WIB, masih menyemburkan asap solfatara. Terakhir letusan freatik terjadi pada 26 Juli 2019 lalu.
Apa itu Solfatara?
Terdapat lubang pada kerak bumi yang mengeluarkan uap dan gas seperti karbon dioksida, belerang dioksida, asam klorida, dan hidrogen sulfida, lubang tersebut disebut Fumarol.
Fumarol sering ditemukan di sekitar gunung berapi. Nah, Fumarol yang mengeluarkan gas sulfur disebut disebut Solfatara.
Jadi, saat ini Gunung Tangkuban Perahu mengeluarkan asap putih dari Fumarol yang berbau sangat menyengat.
Untuk sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPB) Jawa Barat menyatakan telah melakukan mitigasi dengan mengevakuasi para wisatawan untuk turun dan menjauh dari kawah
Kepala PVMBG Andiani mengatakan, asap yang terpantau itu berwarna putih dan disertai dengan gemuruh. Menurutnya asap itu merupakan gas yang berbahaya bagi makhluk hidup.
"Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu mengeluarkan asap putih sedang disertai suara blazer di kawah Ecoma. Sekitar 100 meter dari dasar kawah," kata Andiani.
Adapun asap itu muntah sejak siang hari hingga menjelang malam, hari ini. Asap Solfatara tersebut diketahui memang tidak muncul setiap saat.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mendekati bibir kawah demi menghindari asap yang berbahaya itu
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak terkait agar masyarakat tidak mendekat ke kawah," ujar Andiani.
Sejauh ini, ia memastikan aktivitas Solfatara Gunung Tangkuban Parahu itu masih berstatus normal. Menurut Andiani, Tim dari PVMBG yang berada di gunung tersebut masih terus memantau status Tangkuban Parahu.
"Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu masih normal atau masih berstatus Level I," pungkas Andiani.
(mat)