Gempa di Sumbar, 6000 Warga Mengungsi, 8 Orang Dikabarkan Tewas
SUMBAR | ARTIK.ID - Sungai Lampang mendadak mengering pasca terjadinya gempa kuat yang mengguncang wilayah itu pada Jum’at 25 Februari 2022.
Sungai selebar 12 meter ini terletak di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Pasbar. Hulunya terletak di Kawasan Gunung Talamau.
Biasanya, sungai mengalir sepanjang hari dengan kedalaman sebetis hingga 1 meter.
Keringnya sungai ini jelas mengkhawatirkan warga. Sejumlah warga berspekulasi jika terjadi penyumbatan di hulu sungai.
Warga takut jika hal ini berpotensi mendatangkan musibah banjir bandang sehingga banyak yang memilih mengungsi.
“Kita juga khawatir terhadap sungai yang mengering ini,” ungkap PLT Kalaksa BPBD Pasbar Azhar.
Sebelumnya, gempa kuat terjadi di kawasan ini sejak tadi pagi. Gempa utama berkekuatan 6,1 dalam skala magnitudo.
Hingga pukul 18.00 WIB sore, BMKG mencatat terjadinya gempa susula sebanyak 32 kali.
Akibatnya sebanyak 6.002 warga Sumatra Barat mengungsi karena terdampak gempa M6,1 yang terjadi pada Jumat (25/2), pukul 08.39 WIB. Sebagian besar warga mengungsi di 35 titik di Kabupaten Pasaman Barat.
(Foto: Dodi Ifanda Rang Talu)
Data BNPB per Sabtu dini hari (26/02/2022), pukul 02.35 WIB, mencatat total warga meninggal dunia 8 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 76 orang. Dari jumlah warga yang mengungsi, BPBD Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5.000 warga di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali.
Masih di Pasaman Barat, warga meninggal dunia 3 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang. Petugas masih terus memutakhirkan data dampak gempa tersebut.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. pada laman resmi BNPB mengatakan, di Kabupaten Pasaman, tercatat warga meninggal dunia 5 orang, luka-luka 25 orang dan mengungsi 1.000 orang. Saat ini masih dilakukan pencarian terhadap 6 orang yang diperkirakan tertimbun longsor.
Data warga terdampak lainnya tercatat di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 16 KK atau 53 jiwa. Dari jumlah tersebut 1 KK atau 2 jiwa mengungsi ke tempat kerabat.
Di wilayah Kabupaten Agam, satu bayi dikabarkan menderita luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.
(ara)