Rusia dan Ukraina Capai Kesepakatan Genjatan Senjata Sementara

(Foto: Tangkapan Layar)

banner 300x250

JAKARTA | ARTIK.ID - Rusia dan Ukraina telah menyepakati perlunya membentuk koridor kemanusiaan dan kemungkinan gencatan senjata di antara mereka.

Hal itu disampaikan kedua belah pihak setelah pembicaraan pada Kamis (03/03/2022), kemarin, itu adalah pertama kalinya ada kemajuan perundingan sejak perang dimulai.

Presiden Rusia, Vladimir Medinsky mengatakan, pembicaraan itu telah membuat kemajuan yang substansial, pasukan invasi Rusia mengepung dan membombardir kota-kota Ukraina saat perang memasuki minggu kedua.

Seorang perunding Ukraina mengatakan pembicaraan itu tidak menghasilkan hasil yang diharapkan untuk Ibu Kota Kyiv, tetapi kedua belah pihak telah mencapai kesepahaman tentang evakuasi warga sipil.

Di Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin, menepis kecaman atas perang yang dianggap invasi oleh Eropa Barat dan AS.

Putin mengatakan, operasi militernya berjalan sesuai rencana dan memuji tentaranya sebagai pahlawan dalam pidato yang disiarkan televisi setempat, meski tentara dan warga sipil Ukraina terus melakukan terhadap serangan Rusia,

Hingga Kamis malam, Ibu kota Kyiv belum jatuh ke tangan Rusia, meski begitu krisis kemanusiaan semakin dalam. Menurut PBB satu juta orang kini telah meninggalkan rumah mereka, sebagian besar mencari perlindungan di Polandia dan tetangga lain di barat.

Mereka yang tetap tinggal akan menjadi tumbal sebagai konsekuensi perang, sebab perang Rusia dan Ukraina adalah perang kota, yang berarti mereka berdua berperang di antara pemukiman penduduk.

Di Kharkiv, kota kedua Ukraina yang hanya dihuni 1,5 juta orang, telah porak-poranda akibat perang.

Setelah pembicaraan di lokasi yang dirahasiakan, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan, mereka telah mempertimbangkan kemungkinan gencatan senjata sementara.

"Upaya itu dilakukan agar evakuasi warga sipil bisa dilakukan. Selain itu Rusia dan Ukraina telah mencapai kesepakatan pembuatan koridor kemanusiaan di tengah perang yang terjadi," ujar Mykhailo.

(ara)

banner 300x250

Berita Terkait

banner 300x250
banner 300x250
banner 300x250