Dukung Pengelolaan Sampah di Banyuwangi, Dubes Norwegia Temui Ipuk
BANYUWANGI | ARTIK.ID - Pemerintah Norwegia terus mendukung pengelolaan sampah secara terpadu di Kabupaten Banyuwangi.
Wakil Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Bjornar Hotvedt secara khusus bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani da menyampaikan rencana pengembangan lebih lanjut berbagai program pengelolaan sampah di Banyuwangi.
Hal itu diposting di Laman Facabook @Land of Osing Banyuwangi, Minggu (06/03/2022).
Sebelumnya, selama hampir 5 tahun, pemerintah Norwegia bersama korporasi Borealis dari Austria mendukung NGO Systemiq untuk melakukan pendampingan masyarakat Kecamatan Muncar Banyuwangi dalam pengelolaan sampah.
Program tersebut akan diperluas cakupannya ke kecamatan lain dan membangun pusat daur ulang sampah di Songgon.
Bjornar mengatakan, sejak 2018 Project STOP semakin besar. Pihaknya sangat bangga bisa menjadi mitra di Banyuwangi untuk pengelolaan sampah.
"Saya melihat banyak pihak yang dilibatkan dalam menyelesaikan masalah sampah secara komprehensif. Tahap kedua telah kami perluas ke banyak daerah di Banyuwangi. Saya sangat mengapresiasi Banyuwangi yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam penanganan sampah. Karena keterlibatan masyarakat adalah kunci keberhasilan program ini," ujar Bjornar.
Bjornar menambahkan, pihaknya sejak tahun 2019 bekerjasama dengan pemerintah RI membuat Sekretariat Nasional Penanganan Sampah Laut di Jakarta. Untuk memperluas kerjasama tersebut, Norwegia mengajak beberapa pemerintah daerah untuk ikut terlibat.
"Banyuwangi ingin kami jadikan percontohan, sebab proyek terbesar kami ada di Banyuwangi," imbuh Bjornar.
Dalam kesempatan itu, Bjornar juga mengajak Project Manager dari program Clean Ocean through Clean Communities (CLOCC),
Sigve Andera. CLOCC adalah program dari Avfall Norge (Asosiasi persampahan Norwegia) selanjutnya bekerjasama dengan Indonesia Solid Waste Assosiation (InSWA) untuk menyusun masterplan persampahan di Kabupaten Banyuwangi.
"Kami didukung pemerintahan Norwegia melakukan penyusunan masterplan penanganan sampah di Banyuwangi. Kami libatkan banyak pihak, seperti ormas dan pegiat masalah lingkungan hidup,” tutur Bjornara.
Atas dukungan Norwegia, Ipuk menyampaikan terima kasihnya karena dapat membantu masalah penanganan sampah di Banyuwangi.
"Apa yang dilakukan Norwegia bersama dua NGO telah membawa perubahan signifikan, terutama bagi masyarakat Muncar," kata Ipuk.
Dia menambahkan, Banyuwangi punya beberapa program terkait pengelolaan sampah untuk anak-anak, yakni program Sekolah Asuh Sungai. Dimana siswa dan pihak sekolah diberi tanggung jawab memelihara kebersihan sungai di sekitar sekolahnya.
Selain juga ada program Banyuwangi Hijau yang bekerja sama dengan PT. Systemiq Lestari Indonesia untuk penanganan sampah di kecamatan serta program Kaliku Bersih.
"Terima kasih kepada pemerintah Norwegia yang telah mendukung dan menginspirasi kami. Mudah-mudahan kerjasama ini bisa terus berlanjut," pungkasnya.
(ara)