Kebakaran Bus di Bulgaria, 45 Orang Termasuk Anak-anak Tewas Jadi Abu
SURABAYA - Sedikitnya 45 orang, termasuk 12 anak-anak, tewas dalam sebuah bus yang terbakar di jalan raya di Bulgaria barat, beberapa jam sebelum fajar, diketahui bus tersebut membawa sebagian besar turis Makedonia, Selasa (23/11/2021)
Dilansir dari reuters, tujuh orang melompat dari bus dalam upaya menyelamatkan diri, saat ini 7 orang tersebut telah dibawa ke rumah sakit darurat Pirogov di ibukota Bulgaria Sofia dan dalam kondisi stabil.
"Satu orang mengalami patah kaki," ujar staf rumah sakit.
Kementerian Dalam Negeri Bulgaria, Boyko Rashkov, kepada wartawan mengatakan 45 orang tewas dalam peristiwa itu, menjadikannya kecelakaan bus paling mematikan dalam sejarah negara Balkan.
"Mayat-mayat di dalam bus terbakar menjadi abu, gambar itu menakutkan, menakutkan. Saya belum pernah melihat yang seperti itu sebelumnya" ungkap Boyko Rashkov.
Baca Juga: Realisasi APBD Banyuwangi Capai 70,36 Persen, Tertinggi di Jawa Timur
Boyko Rashkov menambahkan, penyebab kecelakaan itu belum diketahui, namun bus menabrak pembatas jalan raya baik sebelum atau setelah terbakar. Kecelakaan itu terjadi di jalan raya Struma sekitar 30 km (19 mil) barat Sofia sekitar pukul 2 pagi (0000 GMT).
Tragedi Besar
Kepala layanan investigasi Bulgaria, Borislav Sarafov mengatakan, empat bus dari agen perjalanan Makedonia Utara telah memasuki Bulgaria dari Turki, Senin (22/11/2021)
"Dugaan sementara kecelakaan disebabkan karena human eror pengemudi atau juga bisa karena kerusakan tekni," jelas Sarafov.
Tayangan televisi di Negara Setempat menunjukkan bus berdiri tegak tetapi hangus terbakar di tengah jalan raya, yang basah karena hujan.
Sementara itu Perdana Menteri Makedonia Utara Zoran Zaev kepada wartawan di Sofia, menyampaikan belasungkawa kepada kerabat para korban.
"Ini adalah tragedi besar," kata Zoran Zaev.
Menurut Zaev, para penumpang semuanya berasal dari Makedonia Utara tetapi tampaknya termasuk warga negara Serbia dan seorang warga negara Belgia. Tidak jelas apakah keduanya termasuk di antara korban yang terluka.
"Saya telah berbicara dengan salah satu dari tujuh orang yang selamat yang mengatakan bahwa para penumpang sedang tidur ketika mereka dibangunkan oleh suara ledakan, orang-orang yang duduk di belakang, dapat memecahkan jendela dan melompat keluar" imbuh Zaev.
Zaev mengatakan para penumpang berasal dari berbagai komunitas di Makedonia Utara, negara berpenduduk 2 juta jiwa yang berbatasan dengan Bulgaria dan merupakan rumah bagi etnis minoritas Albania. (ara)